Usaha sekolah dalam menciptakan minat
dan kegemaran membaca siswa antara lain dengan mengusahakan adanya
perpustakaan sekolah. Adakalanya perpustakaan sekolah mengadakan
kegitan-kegiatan seperti membaca buku, membuat tes pustaka setelah
menyelesaikan pelajaran membaca buku, studi literatur, menceritakan
kembali buku yang telah dibaca, mewajibkan siswa untuk datang
keperpustakaan sehubungan dengan tugas dari guru mata pelajaran,
menerbitkan majalah dinding dan lain sebagainya.
Oleh karena itu mengingat fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar,
sumber informasi dan tempat rekreasi maka Lembaga Pendidikan disarankan
untuk mengadakan perpustakaan sekolah. Diperlukan adanya penciptaan atau
pengkondisian perpustakaan yang ideal yang membuat siswa akan
termotivasi dan betah membaca di perpustakaan. Dalam membuat
perpustakaan yang ideal yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, perlu memperhatikan hal-hal yang penting seperti di bawah ini.
Pertama adalah sumber daya manusia yang
mengelola perpustakaan sekolah. Komponen ini adalah sesuatu yang sangat
penting dalam proses pengembangan perpustakaan. Keluwesan dalam
menanggapi dinamika perubahan jaman oleh pustakawan mutlak diperlukan
jika perpustakaan ingin maju. Sekarang ini jalan yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi masalah SDM dalam dunia perpustakaan adalah
menetapkan ketentuan calon pustakawan harus berpendidikan minimal D-3
perpustakaan. Tapi walaupun begitu ternyata perpustakaan belum dapat
berkembang secara optimal. Rupanya dengan hanya berpendidikan D3
perpustakaan saja belum cukup. Hal yang terpenting dalam pengadaan SDM
untuk menuju perpustakaan yang ideal adalah pustakawan yang berdedikasi
tinggi pada tugas dan mempunyai kemampuan plus. Mereka tidak hanya
bermodalkan tanda lulus dari D3 perpustakaan tapi juga harus bisa
menguasai ketrampilan lain yang ada hubungannya dengan pengolahan
perpustakaan seperti komputer. Di jaman yang serba canggih ini komputer
tak bisa ditinggalkan begitu saja, karena komputerlah yang menguasai
semua jaringan informasi global. Padahal kita tahu bahwa perpustakaan
adalah pusat dan penyebar informasi. Alangkah menyedihkan jika
perpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan informasi tidak bisa
melakukan tugasnya memberikan informasi pada masyarakat, hanya karena
SDM-nya yang tak mempunyai kemampuan untuk melayaninya. Rupanya alasan
itulah yang membuat masyarakat beropini kurang baik terhadap
perpustakaan dan memandang sebelah mata pada perpustakaan sekolah.
Hal kedua yang perlu dicermati dalam pengembangan perpustakaan sekolah adalah manajemen perpustakaan
yang digunakan. Manajemen ini juga tergantung pada SDM dalam
perpustakaan tersebut. Jika SDM-nya cukup berkemampuan untuk membuat
kebijakan yang membuat perpustakaan maju, maka perpustakaan sekolah akan
cepat berkembang. Manajemen yang terkesan berbelit-belit dan kolot tak
lagi berlaku di jaman sekarang. Untuk itu dibutuhkan segalanya yang
serba praktis dan efektif termasuk dalam mengatur perpustakaan sekolah.
Penambahan pegawai perpustakaan sekolah
yang tidak dapat berperan banyak seharusnya dihilangkan, karena tidak
efektif. Biaya yang dikeluarkan untuk menggaji mereka sia-sia saja. Bila
perpustakaan benar-benar membutuhkan tambahan tenaga baru maka sistem
penerimaannya harus dilakukan secara selektif bukan menggunakan sistem
kekeluargaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan yang
fatal. Dengan kata lain bahwa perpustakaan sekolah mementingkan kualitas
dari pada kuantitas pengelolanya. Selain itu pengaturan struktur
organisasinya juga harus jelas. Masing-masing bagian harus mengerti
tugas dan kewajibannya. Bagian pengadaan bahan pustaka, pengolahan,
penyimpanan dan redistribusi harus tahu kedudukannya dan peranannya
dalam perpustakaan. Kalau mereka sudah tahu dan menyadari akan hal itu
maka proses temu kembali informasi akan terjadi secara cepat dan tepat.
Selain itu manajemen yang ada juga harus mengutamakan komunikasi yang
baik antara bawahan dan atasan. Bentuk komunikasi seperti ini penting
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan tugas. Sikap atasan
yang terkesan “galak” pada bawahannya kurang baik walaupun sikap tegas
juga diperlukan. Sikap yang tidak bersahabat dari atasan pada bawahan
akan menyebabkan bawahan tidak bisa berkembang karena merasa terkekang.
Ketiga, sesuatu yang tak kalah pentingnya dalam mewujudkan perpustakaan
sekolah yang ideal adalah lengkapnya koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan sekolah. Kita mungkin sering mengalami kekecewaan manakala
kita datang ke perpustakaan sekolah untuk mencari informasi ternyata
kita di sana tidak memperoleh apa-apa hanya karena perpustakaan tersebut
tidak lengkap. Sebetulnya hal itu tidak perlu terjadi apabila
perpustakaan sekolah rajin mengadakan kerjasama dengan perpustakaan umum
atau perpustakaan sekolah lain. Perpustakaan tak perlu membeli semua
bahan koleksi untuk melayani pemakai, karena hal itu tak mungkin. Tapi
dengan adanya kerjasama antar perpustakaan yang baik dan konsisten maka
biaya pengadaan bisa ditekan. Bentuk kerjasama tentu saja bermacam-macam
mulai dari pengadaan bahan pustaka sampai kerjasama pengolahan.
Kerjasama antar perpustakaan tidak hanya menguntungkan pemakai saja tapi
juga para pustakawannya, karena antar pustakawan dapat saling bertukar
informasi atau seputar dunia kerja di perpustakaan sehingga pengalaman
mereka menjadi lebih banyak.
Hal keempat, yaitu soal dana. Sampai
saat ini masalah yang dihadapi perpustakaan adalah kurangnya dana yang
dimiliki oleh perpustakaan sekolah dan sedikitnya subsidi dari
pemerintah. Alasan ini pula yang sering disebutkan untuk menjawab
mengapa perpustakaan sekoah kurang berkembang. Tapi seharusnya hal itu
tak perlu terjadi karena perpustakaan dapat memperoleh dana dari luar
apabila pustakawannya mampu dan mau berkreasi. Cara yang ditempuh banyak
sekali, diantaranya selain menajdi tempat peminjaman buku pada siswa,
perpustakaan juga membuka usaha lain seperti fotokopi, menjual peralatan
sekolah, bahkan makanan. Hal tersebut boleh-boleh saja asal tidak
mengganggu tugas utamanya sebagai tempat penyebar ilmu dan informasi.
Tapi untuk mewujudkan hal itu memang tidak mudah tapi bisa terlaksana.
Usaha yang pertama dilakukan tak perlu menyiapkan modal yang sangat
besar tapi dilakukan secara bertahap. Yang paling pokok yang menjadi
pedoman adalah tugas dan fungsi perpustakaan sekolah tidak terabaikan.
Jangan sampai membuka usaha lain sukses tapi tugas utama rusak. Jenis
perpustakaan seperti ini telah sukses dilaksanakan di luar negeri
terutama di negara maju. Mereka membangun perpustakaan seperti tempat
belajar dan rekreasi yang tenang dan nyaman, sehingga masyarakat sangat
antusias untuk menggunakannya. Selain membaca buku mereka dapat
berbelanja untuk kebutuhan belajarnya di perpustakaan. Pada awalnya itu
semua merupakan usaha kecil-kecilan tapi berkat usaha, kerja keras dan
didukung oleh SDM yang bermutu dan berdedikasi tinggi maka perpustakaan
ideal bisa terwujud.
Setelah kita mengamati hal-hal di atas
untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal maka kita seharusnya
mulai berusaha untuk mewujudkannya. Dengan komponen yang ada seperti SDM
yang berkualitas, manajemen yang handal dan kerjasama antar
perpustakaan yang kompak serta dana yang memadai maka perpustakaan ideal
akan terwujud.
Ditingkat Sekolah Dasar pembangunan ruang perpustakaan diprioritaskan untuk Sekolah Dasar inti. Sedangkan Sekolah Dasar lainnya belum dibangunkan ruang perpustakaan, sehingga sebagian ruang perpustakaan ditingkat sekolah dasar menggunakan sudut ruang guru atau ruang kepala sekolah disamping menempati ruang perpustakaan hasil swadaya sekolah dengan orang tua siswa. Keadaan seperti itu diharapkan jangan sampai menjadi kendala. Penyelenggaraan perpustakaan disekolah, sebab yang paling penting adanya koleksi buku yang memadai dan system pelayanan yang menyenangkan.
Ditingkat Sekolah Dasar pembangunan ruang perpustakaan diprioritaskan untuk Sekolah Dasar inti. Sedangkan Sekolah Dasar lainnya belum dibangunkan ruang perpustakaan, sehingga sebagian ruang perpustakaan ditingkat sekolah dasar menggunakan sudut ruang guru atau ruang kepala sekolah disamping menempati ruang perpustakaan hasil swadaya sekolah dengan orang tua siswa. Keadaan seperti itu diharapkan jangan sampai menjadi kendala. Penyelenggaraan perpustakaan disekolah, sebab yang paling penting adanya koleksi buku yang memadai dan system pelayanan yang menyenangkan.
Ditingkat sekolah Menengah Pertama ruang
perpustakaan sekolah harus difungsikan sebagaimana mestinya jangan
sampai perpustakaan ditempatkan sudut ruang guru atau sudut ruang Kepala
Sekolah. Koleksi buku-buku bacaan ditingkatkan dan diusahakan adanya
perpustakaan kelas pada tiap-tiap ruang belajar disamping perpustakaan
sekolah.
Kegiatan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa sangat tergantung pada kreativitas dan inisiatif dari tenaga kependidikan yang ada. Usaha- usaha untuk menjadi tenaga kependidikan yang ada. Usaha-usaha untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa dalam makalah ini dapat dikembangkan dengan situasi dan kondisi sekolah, keluarga dan lingkungan yang ada.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus duingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Upaya ini termasuk peningkatan pelayanan petugas dan sarana perpustakaan yang memadai, agar animo siswa terhadap membaca akan bertambah. Karena buku dan bahan bacaan lain yang ada di perpustakaan memiliki peran penting dan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, maka peran perpustakaan harus lebih dioptimalkan untuk pencarian ilmu pengetahuan.
Kegiatan untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca siswa sangat tergantung pada kreativitas dan inisiatif dari tenaga kependidikan yang ada. Usaha- usaha untuk menjadi tenaga kependidikan yang ada. Usaha-usaha untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca siswa dalam makalah ini dapat dikembangkan dengan situasi dan kondisi sekolah, keluarga dan lingkungan yang ada.
Perpustakaan sebagai sumber informasi harus duingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Upaya ini termasuk peningkatan pelayanan petugas dan sarana perpustakaan yang memadai, agar animo siswa terhadap membaca akan bertambah. Karena buku dan bahan bacaan lain yang ada di perpustakaan memiliki peran penting dan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa, maka peran perpustakaan harus lebih dioptimalkan untuk pencarian ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Posting Komentar